SELAMAT MEMBACA.
1. Ikan Cupang (Betta
sp.)
Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah dari beberapa negara
di Asia Tenggara , antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Ikan
ini mempunyai bentuk yang kecil dengan karakter yang unik dan cenderung agresif
dalam mempertahankan wilayahnya, ikan ini sering kali digunakan untuk cupang
aduan, cupang hias dalam kalangan penggemar ikan hias.
Alat dan Bahan
Alat
merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat
yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Aquarium
|
20 cm x 20 cm x 30 cm
|
4 buah
|
Untuk pemijahan ikan cupang
|
2.
|
Bak Terpal
|
1 m x 1 m x 40 cm
|
4 buah
|
Sebagai wadah burayak ikan cupang
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 5 x 5 cm
|
4 buah
|
Untuk memindahkan ikan cupang
|
4.
|
Aerator
|
–
|
4 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan cupang
|
Induk jantan 10 dan induk betina 10
|
20 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
Tumbuhan air
|
Panjang 10 cm dan berakar
|
4 buah
|
Substrat pemijahan
|
3.
|
Cacing Sutra
|
Ukuran 3 – 4 cm
|
1 kg
|
Sebagai pakan alami
|
4.
|
Telur ayam
|
Ukuran diameter 5 cm
|
1 kg
|
Pakan untuk burayak
|
5.
|
Plastic packing
|
Ukuran 500 ml
|
200
|
Packing ikan
|
Teknik Budidaya
A.
Wadah
Wadah berternak ikan cupang yang baik
yaitu bak semen atau akuarium yang ukurannya tak perlu besar yakni cukup 1 x 2
m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah
pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya : baskom, akuarium kecil atau ember
bisa dipakai buat memijahkan ikan. Kualitas air dengan sering menggantinya agar
cupang tidak terserang penyakit. Untuk menjaga kualitas air biasanya para
penangkar ikan cupang menggunakan daun ketapang. Selain untuk
menstabilkan ph air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang
terserang penyakit jamur.
B.
Seleksi Induk
Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap
menjadi indukan dan matang gonad. Seleksi ikan jantan : umur ± 4 bulan,
wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah, gerakannya agresif dan
lincah, keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ). Ciri-ciri ikan
cupang betina yang matang gonad : umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud
badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya
lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan
indukan jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk
banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang.
C.
Pemijahan
Bila induk jantan memang siap memijah, maka esok hari
kita akan melihat busa yang sudah di buat oleh induk jantan. Semakin banyak
busa yang di buat menunjukan memang induk jantan sudah siap, ketika itu barulah
kita melepas induk betina kedalam wadah. Pelepasan induk betina sebaiknya pada
pagi hari, apabila kedua induk memang siap dan baik, maka keesokan hari atau
paling lambat 2 hari setelah pemijahan kita akan menemukan busa yang di buat
induk jantan sudah berisi telur ikan. Pemijahan ikan cupang perbandingan 1 : 1
dengan menghasilkan dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan
hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah
pembuahan. Tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Indukan jantan
bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila
dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin.
Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.
D.
Pemeliharaan Telur
Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika
telur sudah banyak dan belum menetas, cepat pisahkan betinanya, jadi yang
menjaga telur adalah jantan. Jika sudah 3 hari menetas / anak ikannya sudah
bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya. Dan berikan anak ikan makan
kutu air halus. Setelah besar berikan makan cacing. Dan jangan lupa jika sudah
besar pisahkan anak-anak ikan.
E.
Pemeliharan Larva dan Burayak
Telur akan menetas setelah 3 hari saat
baru menetas, larva cupang membawa kuning telur sebagai cadangan makanan
sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya saat ini tidak
memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan
dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal kehidupannya, larva cupang
sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva tersebut akan
oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat
dipindahkan jika gelembung udara telah habis. Pada 3 – 4 hari pertama, larva
cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air. Populasi larva dibuat padat agar
ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil meskipun umurnya sudah
tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal sisik dan
giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar
cupang tua (umur 8 bulan) dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.
F. Panen
F. Panen
Pada Usia 2 – 3 ikan harus segera dipisahkan untuk
mencegah terjadinya perkelahian antar ikan. Penggunaan aquarium kecil, bak
beton dengan di skat-skat kayu atau bak terpal yang di skat plastik untuk
mencegah terjadinya perkelahian antar ikan karena sifat ikan yang cenderung
ganas.
G.
Pasca Panen
Penggelolaan setelah panen menrupakan proses untuk
meningkatkan harga jual ikan. Pada ikan cupang untuk meningkatkan harga
jual yaitu dengan menambahkan tingkat kecerahan ikan dengan cara pemberian beta
karotein. Beta karoten biasa terdapat pada wortel, tumbuhan bunga dan cacing
sutra. Warna yang cerah dari pemeberian beta karoten akan menghasilkan daya
tarik para pembeli dan akan meningkatkan harga jual.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan
dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
· Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan aquarium untuk
lebih mudah dalam mengamati ikan yang memijah.
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad, yaitu umur sudah meraih
lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut
mengisyaratkan siap kawin, gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak
menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan jentik nyamuk sebagai pakan yang
utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein yang baik
untuk ikan cupang.
· Pemeliharaan
induk. Pemeliharaan induk pemberian pakan dengan menggunakan jentik nyamuk dan
cacing sutra dengan pemberian vitamin 2 hari sekali.
·
Pemijahan.
Pemijahan dilakukan di aquarium dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·
Pemeliharan
telur. Pemeliharaan telur dilakukan dibak pemijahan dan hanya memindahkan induk
betina ke bak pemeliharaan induk.
·
Pemeliharan
larva dan benih. Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning
telur ayam dan pada usia 1 – 3 bulan ikan diberi pakan jentik nyamuk dan cacing
sutra.
· Pemisahan
ikan. Pemisahan ikan untuk mencegah terjadinya pertengkaran antar ikan, untuk
memisahkannya dengan mesekat wadah dengan triplek atau plastik.
·
Pemanenan.
Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu 500 ml
per plastik.
2. Ikan Koi (Cyprinus carpio)
Ikan koi di
Indonesia merupakan ikan hias favorit dan banyak digemari masyarakat luas
karena tubuhnya yang mempesona dan harganya relatif tidak terlalu mahal. Ikan
koi sekarang ini masih menjadi salah satu komoditas perdagangan yang cukup baik
dalam bidang perikanan. Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang
mempunyai kekerabatan yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan
nenek moyang ikan koi. Oleh karena itu ikan koi pun dapat dikonsumsi.
Alat dan
Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan
penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Kolam semen
|
3 m x 6 m x 60 cm
|
4 buah
|
Untuk pemeliharaan ikan koi
|
2.
|
Akuarium
|
20 cm x 20 cm x 20 cm
|
2-3 buah
|
Sebagai tempat pemijahan penetasan dan pemeliharaan benih ikan koi
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 10 x 10 cm
|
4 buah
|
Untuk memindahkan ikan koi
|
4.
|
Aerator
|
–
|
4 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur Suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan
|
Induk jantan 18 dan induk betina 12
|
30 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
Tumbuhan air
|
-
|
-
|
Sebagai pakan alami untuk ikan koi dan substrat pemijahan
|
3.
|
Cacing tanah dan cacing darah
|
-
|
1,5 kg
|
Sebagai pakan alami untuk ikan koi
|
4.
|
Butiran kering (pelet)
|
-
|
1 kg
|
Pakan untuk burayak dan induk
|
Teknik Budidaya
A. Wadah
Wadah
atau kolam yang baik untuk pemeliharaan ikan koi yaitu kolam dengan ukuran 1 m
x 1 m atau 2 m x 3 m dengan kedalaman 25 cm sampai 40 cm. Kolam semen yang baru
dapat berpengaruh pada kesehatan ikan (ikan bisa keracunan akibat pH air yang
meningkat). Kolam yang baru sebaiknya dilakukan pencucian kolam lalu direndam
air yang sudah diberi batang pisang atau PK.
B. Seleksi Induk
Ikan koi yang sudah mencapai umur 2 tahun biasanya sudah matang.
Ciri-ciri calon induk yang sehat dan berkualitas yaitu Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun. Memiliki jenis yang sama
atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku. Bentuk tubuh ideal, dari atas
tampak seperti torpedo. Gaya berenang tenang dan seimbang. Warna cemerlang dan
kontras. Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam. Indukan jantan
dan betina telah matang gonad.
C.
Pemijahan
Sebaiknya kolam
pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga
agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Kolam
harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus
dipasang saringan halus agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan
telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam. Setelah kolam
pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Setelah 2
hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan
jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan
dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi.
D.
Penetasan
telur
Setelah
proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam
pemijahan. Apabila induk dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan
telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas. Pada
keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam
waktu 48 jam. Jika suhu air terlalu dingin penetasan akan lebih lama. Bila
terlalu panas telur bisa membusuk.
E.
Perawatan Larva
dan Burayak
Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan
berupa kuning telur yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan
makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan. Pakan yang bisa
diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus atau
kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan
hingga burayak berukuran 1 cm. Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang
tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran
burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga
burayak berumur 3 minggu.
F.
Panen
Seleksi ikan dilihat dari ukuran panjang ikan yaitu
ukuran fingerling atau 2-3 cm. Dalam penampungan tersebut akan dikelompokkan
ukuran, bentuk tubuh dan warnanya. Setelah itu, ikan-ikan tersebut akan di
perbaiki kualtasnya hingga mencapai ukuran pasaran.
G.
Pasca
Panen
Dalam
tahap ini, bentuk serta warna pada ikan dapat diperbaiki. Kualitas ikan koi
dapat dipengaruhi oleh pakan yang diberikan, semakin berpigmen pakannya, maka
akan semakin bagus kualitas warna tubuh ikan tersebut. Sehingga sangat perlu
jika ikan koi diberikan pakan yang berpigmen seperti, tumbuhan
bunga dan cacing sutra yang mengandung beta karoten. Jika ikan koi telah
mencapai ukuran 20 cm, maka ikan tersebut sudah bisa dipasarkan.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan
dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak .
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·
Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan kolam dengan dua
saluran untuk keluar masuk
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan koi yang matang gonad, yaitu umur sudah meraih lebih dari
2 tahun, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap
kawin, gerakannya aktif, dan keadaan badan sehat.
·
Pemeliharaan
induk. Pakan yang
diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih
dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar
3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.
·
Pemijahan.
Pemijahan dilakukan di kolam dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·
Pemeliharan
telur. Telur dibiarkan di dalam kolam dan induk dipindahkan dari kolam agar
telur tidak dimakan oleh induk.
·
Pemeliharan
larva dan benih. Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning
telur ayam dan pada usia 1 – 3 bulan ikan diberi pakan jentik nyamuk dan cacing
sutra.
·
Penampungan
ikan untuk memperbaiki kualitas ikan. Dilakukan dengan pemberian makanan
berpigmen serta pengurangan pakan jika ikan terlalu gemuk dan penambahan pakan
jika ikan terlalu kurus, kemudian dipasarkan.
3. Ikan Mas Koki (Carrasius auratus)
Ikan mas koki adalah termasuk ikan hias
yang unik. Mempunyai bentuk yang indah, seperti warna sirip, ekor, dan gerakan
tubuhnya yang gemulai lemah lembut sehingga banyak yang jatuh cinta dengan ikan
mas koki. Ikan
mas koki mempunyai nilai peluang
usaha yang besar. Banyak sekali
yang asalnya penghobi ikan mas koki dengan hanya mengkoleksi saja, lalu beralih
menjadi pebisnis ikan mas koki sampai menghasilkan omset yang banyak dan
menguntungkan.
Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan
penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Kolam semen
|
20 m x 10 m
|
1 buah
|
Untuk pemeliharaan ikan mas
|
2.
|
Akuarium
|
50 cm x 50 cm x 40 cm
|
4 buah
|
Sebagai tempat pemijahan
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 5 cm x 5 cm
|
4 buah
|
Untuk memindahkan ikan mas
|
4.
|
Aerator
|
–
|
4 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan
|
9.
|
Piring secchi
|
-
|
1 buah
|
Untuk mengukur kekeruhan air
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan
|
Induk jantan 10 dan induk betina 10
|
20 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
Tumbuhan air
|
Berupa eceng gondok
|
-
|
Sebagai tempat ikan mas meletakkan telur
|
3.
|
Cacing rambut dan kutu air
|
-
|
1 kg
|
Sebagai pakan alami untuk ikan mas
|
4.
|
Butiran kering (pellet)
|
-
|
1 kg
|
Pakan untuk burayak dan induk
|
5.
|
Plastik packing
|
Ukuran 500 ml
|
200
|
Packing ikan
|
Teknik Budidaya
A.
Wadah
Wadah yang digunakan untuk
pemeliharaan ikan mas dapat berupa kolam berbentuk persegi panjang yang
memiliki luas 200 atau 500 meter
persegi. Sedangkan untuk kolam pemijahan dapat digunakan kolam berukuran luas
18 meter persegi.
B.
Seleksi
Induk
Induk yang baik dan siap dipijah memiliki panjang tubuh
mencapai 7 cm (minimal) atau sebesar telur bebek dan memiliki umur lebuh dari 7
bulan. Pilih yang bertubuh bagus, dengan ekor yang lebar, sirip
yang tegak saat bergerak, kepala kecil dan sisik yang indah atau tidak rontok.
Untuk mendapatkan anakan yang berwarna, maka induk harus memiliki tubuh yang
polos tapi berbeda antara jantan dan betina, misalnya betina berwarna putih
jantan berwarna kuning.
C.
Pemijahan
Akuarium atau kolam yang bersih diberi air lalu
diendapkan kira-kira satu hari satu malam, kemudian taruh eceng gondok di
dalamnya untuk melekatkan telur.Pilih induk yang telah matang telur lalu
dimasukkan dalam kolam pemijahan pada sore hari, biasanya keesokan pagi telur
sudah menempel pada eceng gondok. Lalu induk bisa dipindahkan ke kolam
penampungan induk untuk kemudian dipijahkan 1 bulan lagi. biarkan telur sampai
menetas, jaga agar tidak terkena suhu yang terlalu ekstrim dan jauhkan dari
hewan pemangsa yang ada.
D.
Perawatan
Larva dan Burayak
Setelah 2 sampai 3 hari maka telur akan menetas, pada
hari ke 3 benih ikan sudah dapat di beri makan berupa kutu air yang telah kita
saring. Setelah berumur 15 hari, benih mulai bisa diberi makan cacing rambut
sebagai tambahan kutu air. Jaga ketinggian air 10 - 15 cm dengan pergantian air
satu minggu sekali, air diganti dengan air yang diendapkan lebih dahulu.
Gunakan eceng gondok untuk melindungi benih dari sinar matahari yang terik.
Pembesaran dilakukan setelah benih berusia 1 bulan. Pada saat pembesaran akan
memerlukan banyak sinar matahari, maka eceng gondok dikurangi. Makanan masih
berupa cacing rambut, diberikan pagi hari, jika ada sisa sore harinya diangkat.
E. Panen
Pemanenan ikan mas dapat dipasarkan saat sudah berumur
1 bulan sehingga ikan yang bertubuh bagus diseleksi dan yang masih kurang bagus
bisa diperbaiki. Ikan yang akan dipasarkan dimasukkan di plastik berisi air 500
ml.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan
dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak .
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·
Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan kolam dengan 2
saluran keluar masuk
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan mas yang matang gonad : Pilih yang bertubuh bagus, dengan ekor yang lebar, sirip yang
tegak saat bergerak, kepala kecil dan sisik yang indah atau tidak rontok.
·
Pemeliharaan
induk. Pakan diberikan
sseperti biasa dalam sehari sesuai dengan banyak ikan yang ada.
·
Pemijahan.
Pemijahan dilakukan di kolam dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·
Pemeliharan
telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Biarkan telur menetas. Pastikan suhu
air tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·
Pemeliharan
larva dan benih. Saat berumur 2-3 hari, larva tidak perlu diberi makan karena
masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah
disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah berumur 15 hari.
·
Pemanenan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu
500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.
4. Ikan Molly (Poelicia
latipinna Sailfin molly)
Molly (Poecilia
sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat
omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga
kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk
tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang
bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila
ukurannya sudah besar.
Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan
penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
2.
|
Akuarium
|
2 m x 2 m x 0,5 m
|
4 buah
|
Sebagai tempat pemijahan, pemeliharaan, dan penetasan
larva
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 5 cm x 5 cm
|
3 buah
|
Untuk memindahkan ikan molly
|
4.
|
Aerator
|
–
|
3 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen
terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan
|
Induk jantan 10 dan induk
betina 20
|
30 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
Tumbuhan air
|
Berupa ganggang air
|
-
|
Sebagai tempat ikan molly
meletakkan telur
|
3.
|
Cacing rambut dan kutu air
|
-
|
1 kg
|
Sebagai pakan alami untuk ikan
molly
|
4.
|
Butiran kering (pellet)
|
-
|
1 kg
|
Pakan untuk burayak dan induk
|
5.
|
Plastik packing
|
Ukuran 500 ml
|
200
|
Packing ikan
|
Teknik Budidaya
A.
Wadah
Wadah
untuk pemeliharaan ikan molly dapat menggunakan akuarium yang memanjang. Suhu air dibutuhkan untuk perkembangan ikan hias
yakni seputar 24 hingga 30oC. Sesaat oksigen terlarut di perlukan
kian lebih 3 ppm dengan PH seputar 6-7 dan tingkat kecerahan air seputar 30
hingga 60 cm.
B.
Seleksi
Induk
Pilih dari sisi indukan memiliki umur masak. Hal semacam
ini umumnya bisa dipandang berdasar pada warna merona tampak di bagian
kelaminnya. Langkahnya dengan menjadikan satu akan dikawinkan pada suatu wadah
sepanjang 1-2 harian.
A. Pemijahan
Pemijahan ikan molly dilakukan dengan memasukkan ikan
jantan 2 ekor dan betina 4 ekor. Masukkan ikan betina terlebih dahulu dan
kemudian ikan jantan. Keesokan harinya, telur akan menempel pada tumbuhan.
D.
Perawatan
Larva dan Burayak
Larva yang
baru menetas masih membawa simpanan makanan dari telur yang masih disimpan
selama beberapa hari dan diserap oleh larva. Setelah makanan tersebut habis,
ikan akan kelaparan, sehingga perlu diberikan pakan berupa kuning telur rebus,
kutu air, atau cacing rambut.
E.
Panen
Ikan molly yang sudah cukup besar dapat dipasarkan. Ikan dipacking
dengan dimasukkan ke dalam plastik ukuran 500 ml dengan air didalamnya.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan
pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·
Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur
suhu, pH, dan kekeruhan air
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan molly yang matang gonad, yaitu pilih yang bertubuh bagus, warna merona tampak di bagian
kelaminnya, sehat, dan aktif gerakannya
·
Pemeliharaan
induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kepadatan ikan dalam satu liter air.
Pakan dapat berupa cacing, kutu air, atau pelet.
·
Pemijahan.
Pemijahan dilakukan di kolam dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·
Pemeliharan
telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Pastikan suhu air
tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·
Pemeliharan
larva dan benih. Saat masih berupa larva muda, larva tidak perlu diberi makan
karena masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang
sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah umurnya cukup.
·
Pemanenan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu
500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.
Ikan Guppy (Poecilia
reticulata Guppy)
Ikan ini termasuk dalam kalangan ikan hias air tawar yang
memiliki harga yang cukup mahal, hal ini dikarenakan ikan ini memiliki bentuk
yang unik dan terkenal dengan corak warna tubuhnya yang beragam.
Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan
penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
2.
|
Akuarium
|
2 m x 2 m x 0,5 m
|
4 buah
|
Sebagai tempat pemijahan,
pemeliharaan, dan penetasan larva
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 5 cm x 5 cm
|
4 buah
|
Untuk memindahkan ikan guppy
|
4.
|
Aerator
|
–
|
4 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan guppy
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan
|
Induk jantan 10 dan induk
betina 20
|
30 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
Tumbuhan air
|
Berupa ganggang air
|
-
|
Sebagai tempat ikan guppy meletakkan telur
|
3.
|
Cacing rambut dan kutu air
|
-
|
1 kg
|
Sebagai pakan alami untuk
ikan guppy
|
4.
|
Butiran kering (pellet)
|
-
|
1 kg
|
Pakan untuk burayak dan induk
|
5.
|
Plastik packing
|
Ukuran 500 ml
|
200
|
Packing ikan
|
Teknik Budidaya
A.
Wadah
Wadah yang
digunakan sebaiknya berupa akuarium dan berukuran 1 m x 1 m x 0,5 m atau 2 m x
2 m x 0,5 m. akuarium ini digunakan sebagai tempat pemijahan, penetasan telur,
dan pemeliharaan burayak.
B.
Seleksi
Induk
Indukan yang baik memiliki ciri, yaitu
ikan betina guppy, ikan bentuk lebih bulat dengan warna yang cenderung kusam
dan tidak memiliki sirip yang menjumbai. Sementara ikan jantan memiliki
warna yang kontras dan bercahaya, tubuh lebih langsing dengan sirip menjumbai. Pilihlah guppy dengan corak lebih
pekat atau halus dari pada ikan lainnya.
C.
Pemijahan
Indukan siap untuk pemijahan
setidaknya usia 4 bulan. Sebelum pemijahan/pembenihan,
pejantan dan betina dipisahkan terlebih dahulu. pejantan dan betina ikan guppy
ditempatkan dalam wadah yang terpisah. Berbeda dengan proses Perkawinan pada
umumnya, pemisahan dilakukan sambil di beri makan yang bermutu tinggi dengan
tujuan untuk mendapatkan banyak sperma untuk pembuahan. Berikan makanan seperti
daphnia atau moina sebanyak 2 kali sehari. Hal ini memungkinkan percepatan bila
proses pemijahan berlansung. Masukkan induk betina pertama di pagi hari. Kemudian
pada sore hari bisa menempatkan induk jantan. Pada pemijahan, tidak semua ikan
bertelur pada hari yang sama. Biasanya proses pemijahan dibiarkan berlanjut
selama 4-7 hari. Induk betina segera dipisahkan dari dalam wadah penetasan.
D.
Perawatan
Larva dan Burayak
Untuk ikan yang baru menetas tidak
perlu di berikan makan tambahan terlebih dahulu karena masih terdat sisa makan
yang masih menempel di perutnya selama kurang lebih 3-5 hari. Setelah itu,
benih dapat diberikan makanan tambahan berupa Artemia ikan (udang-organisme)
atau kutu air (Daphnia dan moina) yang telah disaring. Setelah
lebih dari 20 hari, dapat di beri kuning telur rebus dan cacing sutra.
E. Panen
Ikan yang sudah
berumur 20 hari sudah bisa dipasarkan. Yang dipasarkan hanya yang jantan karena
memiliki sirip yang lebar dan warna yang menarik. Ikan yang sudah dipanen,
dimasukkan ke dalam plastik packing ukuran 500 ml dengan berisi air.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan
pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·
Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur
suhu, pH, dan kekeruhan air, serta tambahkan tanaman air tempat melekatnya telur.
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan guppy yang matang gonad, yaitu ikan betina
guppy, ikan bentuk lebih bulat dengan warna yang cenderung kusam dan tidak
memiliki sirip yang menjumbai. Sementara ikan jantan memiliki warna yang
kontras dan bercahaya, tubuh lebih langsing dengan sirip menjumbai. Pilihlah guppy dengan corak lebih
pekat atau halus dari pada ikan lainnya.
·
Pemeliharaan
induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kepadatan ikan dalam satu liter air.
Pakan dapat berupa cacing, kutu air, atau pelet.
·
Pemijahan.
Pemijahan dilakukan di akuarium dengan waktu 4-7 hari. tetap berikan pakan berupa
cacing dan kutu air.
·
Pemeliharan
telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Pastikan suhu air
tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·
Pemeliharan
larva dan benih. Saat berumur 3-5 hari,
larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya.
Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut
setelah umurnya 20 hari.
·
Pemanenan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu
500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.
5. Ikan Platy (Xiphophorus
maculatus Platy)
Ikan platy
ini bercirikan dengan bentuk fisik yang kecil dengan warna dasar hitam dan
campuran corak warna kuning, ikan ini pada umumnya hanya bisa tumbuh sebesar 6
cm. Ikan ini merupakan salah satu ikan favorit dalam kalangan para penghobi
ikan hias khususnya ikan hias air tawar.
Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan
penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
2.
|
Akuarium
|
0,5 m x 1 m x 50 cm
|
4 buah
|
Sebagai tempat pemijahan,
pemeliharaan, dan penetasan larva
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 5 cm x 5 cm
|
4 buah
|
Untuk memindahkan ikan platy
|
4.
|
Aerator
|
–
|
4 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan platy
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan
|
Induk jantan 10 dan induk betina 20
|
30 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
Tumbuhan air
|
Berupa ganggang air
|
-
|
Sebagai tempat ikan platy meletakkan telur
|
3.
|
Cacing rambut dan kutu air
|
-
|
1 kg
|
Sebagai pakan alami untuk ikan platy
|
4.
|
Butiran kering (pellet)
|
-
|
1 kg
|
Pakan untuk burayak dan induk
|
5.
|
Plastik packing
|
Ukuran 500 ml
|
200
|
Packing ikan
|
Teknik Budidaya
A.
Wadah
Wadah yang digunakan berupa
akuarium berukuran 0,5 m x 1 m x 50 cm. pastikan air yang digunakan memiliki
kadar oksigen, kadar pH, serta suhu air sesuai dengan keperluan ikan tersebut.
Akuarium tersebut digunakan untuk pemijahan, pemeliharaan, serta perawatan
larva.
B.
Seleksi Induk
Indukan platy yang akan
dipijah akan berpengaruh pada kualitas anakan yang dihasilkan sehingga penting
untuk memilih indukan yang baik. Indukan yang sudah matang gonad yaitu
ikan platy jantan bisanya memiliki bentuk tubuh sedikit lebih ramping dan juga
perut yang normal dan biasanya ikan platy jantan sedikit lebih agresif pada
saat makan dan lincah di bandingkan dengan ikan platy betina, sedangkan ikan
platy betina memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dan memiliki bentuk
perut yang buncit.
C.
Pemijahan
Pada
tahap pemijahan ikan platy ini harus di lakukan di kolam khusus yang jauh dari
kebisingan agar proses pemijahan berjalan dengan lancar, pada kolam pemijahan
pastikan anda menyiapakan tumbuhan air di dalamnya sebagai tempat anakan atau
bibit ikan platy nantinya bersembunyi. Kemudian setelah semuanya telah siap
masukkan ikan jantan dan betina di dalam kolam pemijahan. Biasanya tahap pemijahan berlangsung sekitar 1 hari
bisa kurang bisa lebih tergantung dengan suasana sekitar dan juga suasana di
dalam kolam pemijahan maka dari itu agar proses pemijahan berlangsung cepat
pastikan kolam tempat pemijahan memiliki air yang selalu bersih dan seperti
seperti yang saya utarakan di atas jauh dari kebisisingan. Setelah proses
pemijahan selesai angkat indukan jantan dari dalam kolam pemijahan dan di dalam
kolam hanya tersisa indukan betina saja, pada tahap ini kita hanya tinggal
menunggu ikan platy betyna melahorkan bisanya kita hanya menunggu sekitar 4-5
jam agar ikan platy betina melahirkan setelah bibit atau anakan ikan plati
tampak di sekitar kolam angkat ikan platy betina dari dalam kolam.
D. Perawatan
Larva dan BurayakSetelah ikan platy
lahir kita sudah dapat memberi ikan ini makanan berupa kuning telur, jentik
nyamuk, atau kutu air namun jangan terlalu banyak dan secukupnya saja agar
tidak menggangu suasana di dalam kolam tempat bibit ikan platy, lakukan hal
tersebut secara teratur setiap harinya agar ikan platy tumbuh sehat dan besar.
Ketika ikan platy sudah mulai tumbuh besar ikan dapat memindahkan ikan ini ke
kolam yang lebih besar agar suasana kolam lebih leluasa dan tidak sesak.
E.
Panen
Biasanya
masa panen ikan platy setelah ikan platy berumur 2 bulan bisa juga lebih
tergantung permintaan pasar , dalam waktu tersebut anda tentunya akan meraup
untung dengan beternak ikan kecil dan cantik ini. Ikan yang dipanen kemudian di
packing ke dalam plastik ukuran 500 ml berisi air.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan
pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·
Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur
suhu, pH, dan kekeruhan air, serta tambahkan tanaman air tempat melekatnya
telur.
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan platy yang matang gonad, yaitu ikan platy jantan bisanya memiliki bentuk tubuh sedikit
lebih ramping dan juga perut yang normal dan biasanya ikan platy jantan sedikit
lebih agresif pada saat makan dan lincah di bandingkan dengan ikan platy
betina, sedangkan ikan platy betina memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih
besar dan memiliki bentuk perut yang buncit.
·
Pemeliharaan
induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kepadatan ikan dalam satu liter air.
Pakan dapat berupa cacing, kutu air, atau pelet.
·
Pemijahan.
Pemijahan dilakukan di akuarium dengan waktu 4-7 hari. tetap berikan pakan berupa
cacing dan kutu air.
·
Pemeliharan
telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Pastikan suhu air
tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·
Pemeliharan
larva dan benih. Saat berumur 3-5 hari, larva tidak perlu diberi makan karena
masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah
disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah umurnya 20 hari.
·
Pemanenan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu
500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.
6. Ikan Arwana (Scleropages Formosus)
Ikan Arwana merupakan salah
satu spesies ikan hias air tawar yang sangat digemari kalangan tertentu. Ikan
ini juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubungkan dengan naga dari Mitologi
Tionghoa dimana naga versi Cina dianggap sebagai simbol kekuatan alam, khususnya
angin topan. Pada umumnya makhluk ini dianggap memiliki sifat yang baik selama
ia selalu dihormati. Sedangkan naga dalam budaya Kalimantan, khususnya suku Dayak dan suku Banjar dianggap sebagai
simbol alam bawah. Dengan ketahanan fisik yang kuat, harga yang mahal dan
pecinta arwana yang ada dimana-mana menjadikan arwana menjadi ikan legenda. Arwana
merupakan salah satu ikan yang sulit dibudidayakan, karena ikan ini mudah stres
dan suka memberontak saat akan diganti airnya. Namun, keindahan warna pada sisiknya serta keindahan tubuhnya itu membuat harga
ikan ini mahal.
Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan
penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Kolam dengan tanah
|
8 m x 5 m x 1,5 m
|
4 buah
|
Sebagai tempat pemeliharaan
induk
|
2.
|
Akuarium
|
2 m x 2 m x 2 m dan 45 cm x 45 cm x 90 cm
|
5 buah
|
Sebagai tempat pemijahan dan perawatan larva dan burayak serta
inkubasi
|
3.
|
Seser
|
Ukuran 30 cm x 30 cm
|
4 buah
|
Untuk memindahkan ikan arwana
|
4.
|
Aerator
|
–
|
4 buah
|
Untuk penyuplai oksigen
|
5.
|
DO meter
|
Digital
|
1 buah
|
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
|
6.
|
pH meter
|
Digital
|
1 buah
|
Mengukur kadar pH air
|
7.
|
Termometer
|
–
|
2 buah
|
Mengukur suhu air
|
8.
|
Ember
|
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
|
2 buah
|
Wadah untuk memindahkan ikan arwana
|
Bahan
merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Fungsi
|
1.
|
Ikan
|
Induk jantan 2 dan induk betina 2
|
4 ekor
|
Ikan Berkembangbiakan
|
2.
|
ikan,
udang udang segar, daging ikan segar, serangga, dan kodok
|
Beberapa diantaranya harus hidup
|
1 kg
|
Sebagai pakan ikan arwana
|
3.
|
Bius
|
-
|
sesuai kebutuhan
|
Untuk melemahkan ikan arwana saat ingin dipindahkan
|
4.
|
Plastik packing
|
Ukuran 3 liter
|
100
|
Packing ikan
|
Teknik Budidaya
A.
Wadah
Wadah yang digunakan berupa kolam dan
akuarium. Untuk kolamnya, ukurannya cukup besar yaitu 10 m x 10 m x 1,5 m dan
untuk akuariumnya, harus berukuran 3 kali dari ikannya yaitu 2 m x 2 m x 2 m.
Kolamnya harus berdasar tanah lempung dan air nya harus memiliki kadar pH
6,8-7,5 dan suhu 27-29oC.
B.
Seleksi Induk
Ciri-ciri indukan ikan arwana
yang matang gonad yaitu terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan
mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan
menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva
mulai dapat berenang. Indukan yang baik, yaitu ikan arwana jantan mempunyai
tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok dan
indah.
C.
Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lawan
jenis. Hal ini dapat diamati pada waktu
malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar
betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung
menghadap ke ekor pasangan). Sekitar 1-2 minggu sebelum
pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh saling menempel. Terjadilah
pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur dan
kemudian mengumpulkan telur di mulutnya untuk diinkubasi sampai larva dapat
berenang dan bertahan sendiri. Telur kaya akan kuning telur dan menetas sekitar
seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut
jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran
tubuh 45-50 mm.
D.
Perawatan Larva dan Burayak
Inkubasi telur secara normal adalah
membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat
dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan
ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan
handuk katun yang basah Untuk melepaskan larva dari mulut
induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva
dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva
yang dapat mencapai 25-30 ekor. Teknik Pembenihan Setelah dikeluarkan dari
mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45 cm x 45cm x 90
cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5
ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil. Setelah kuning telur di perut
larva, tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak
ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana. Larva yang telah mencapai
panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah
untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya. Setelah larva siap dipasarkan sebaiknya
ikan arwana dipisahkan dan dimasukkan ke dalam kolam atau akuarium dengan satu
wadah berisi 6 ekor arwana untuk mencegah ikan bertengkar (Jika ingin
memindahkan arwana dalam jarak jauh, sebaiknya ikan dibius agar tidak banyak
bergerak selama dipindahkan). Ikan yang sudah cukup besar, dapat diberikan
pakan hidup berupa, ikan, udang, potongan udang segar, potongan daging ikan segar,
serangga, dan kodok.
E.
Panen
Saat ikan telah mencapai umur 6-7 bulan dengan
ukuran 20-25 cm sudah bisa dipasarkan. Namun saat dipasarkan, sebaiknya ikan
tetap berada di dalam akuarium dan tidak dimasukkan di plastik. Jika ingin
dibeli saja baru dibius dan dimasukkan ke dalam plastik yang berisi air,
pastikan bahwa ikan terendam di dalam air agar ikan tidak menjadi kembung.
Proses
Pemeliharaan dan Pemasaran
·
Persiapan
wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan
pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·
Persiapan
pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan
pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·
Mempersiapkan
wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur
suhu, pH, dan kekeruhan air.
·
Seleksi
induk. Ciri-ciri ikan arwana yang matang gonad, yaitu umur 4 tahun dengan
panjang tubuh 45-60 cm. Indukan yang baik, yaitu ikan arwana jantan mempunyai
tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok dan
indah.
·
Pemeliharaan
induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kebutuhan ikan. Pakan dapat berupa, ikan, udang udang segar, daging ikan
segar, serangga, dan kodok
·
Pemijahan. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan
Juli dan Desember.
·
Pemeliharan
telur. Induk jantan yang menjaga telur itu di mulutnya hingga telur menetas dan
menjadi larva. Namun, jika tidak ingin menunggu, sebaiknya setelah 1 bulan,
bisa larva bisa dikeluarkan dari mulut induk jantan.
·
Pemeliharan
larva dan benih. Saat berumur 3-5 hari,
larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya.
Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut
setelah umurnya 20 hari.
·
Pemanenan.
Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran besar, sesuai ukuran
ikan arwana. Tetapi sebelum ikan dimasukkan ke dalam plastik, bius ikan
terlebih dahulu agar ikan tidak bergerak saat di dalam air. Pastikan ikan
terendam di dalam air.
Sekian informasi yang dapat saya bagikan. Mohon maaf bila ada kesalahan, TERIMA KASIH.
sumber gambar:
goldenwestindo.com
ikancupangku.com
duniaq.com
bisapinter.com
ikan-molly.blogspot.com
dictio.id
intisari.grid.id
referensi:
https://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang/
https://fedra21.wordpress.com/2010/12/03/wadah-peralatan-budidaya-ikan-hias/
https://alamtani.com/budidaya-ikan-koi/
https://www.duniaq.com/mau-budidaya-ikan-mas-koki-ini-langkah-langkahnya/
http://deedzarinthebest.blogspot.com/2016/01/pedoman-budidaya-ikan-molly-secara.html
https://alamtani.com/budidaya-ikan-guppy/
https://www.infoikan.com/2017/02/budidaya-ikan-platy-koral-plati-bagi.html
https://www.pontianakpost.co.id/budidaya-ikan-arwana-schleropages-formosus