Jumat, 15 Februari 2019

TEKNIK BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

Halo, teman-teman. Terima kasih karena mau mengunjungi blog saya yang sederhana ini. Dalam halaman ini saya akan membahas tentang cara serta teknik budidaya ikan hias, khususnya ikan hias air tawar. Materi ini saya buat dengan membaca beberapa referensi dari internet. Semoga tutorial yang saya berikan ini dapat berguna bagi para pembaca. 
SELAMAT MEMBACA.




1. Ikan Cupang (Betta sp.)
Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah dari beberapa negara di Asia Tenggara , antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk yang kecil dengan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya, ikan ini sering kali digunakan untuk cupang aduan, cupang hias dalam kalangan penggemar ikan hias.

Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Aquarium
20 cm x 20 cm x 30 cm
4 buah
Untuk pemijahan ikan cupang
2.
Bak Terpal
1 m x 1 m x 40 cm
4 buah
Sebagai wadah burayak ikan cupang
3.
Seser
Ukuran 5 x 5 cm
4 buah
Untuk memindahkan ikan cupang
4.
Aerator
4 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan cupang
Induk jantan 10 dan induk betina 10
20 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
Tumbuhan air
Panjang 10 cm dan berakar
4 buah
Substrat pemijahan
3.
Cacing Sutra
Ukuran   3 – 4 cm
1 kg
Sebagai pakan alami
4.
Telur ayam
Ukuran diameter 5 cm
1 kg
Pakan untuk burayak
5.
Plastic packing
Ukuran 500 ml
200
Packing ikan

Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah berternak ikan cupang yang baik yaitu bak semen atau akuarium yang ukurannya tak perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya : baskom, akuarium kecil atau ember bisa dipakai buat memijahkan ikan. Kualitas air dengan sering menggantinya agar cupang tidak terserang penyakit. Untuk menjaga kualitas air biasanya para penangkar ikan cupang  menggunakan daun ketapang. Selain untuk menstabilkan ph air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang terserang penyakit jamur.
B.     Seleksi Induk
Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan matang gonad. Seleksi ikan jantan :  umur ± 4 bulan, wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah, gerakannya agresif dan lincah, keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ). Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad : umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang.
C.     Pemijahan
Bila induk jantan memang siap memijah, maka esok hari kita akan melihat busa yang sudah di buat oleh induk jantan. Semakin banyak busa yang di buat menunjukan memang induk jantan sudah siap, ketika itu barulah kita melepas induk betina kedalam wadah. Pelepasan induk betina sebaiknya pada pagi hari, apabila kedua induk memang siap dan baik, maka keesokan hari atau paling lambat 2 hari setelah pemijahan kita akan menemukan busa yang di buat induk jantan sudah berisi telur ikan. Pemijahan ikan cupang perbandingan 1 : 1 dengan menghasilkan dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.
D.    Pemeliharaan Telur
Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur sudah banyak dan belum menetas, cepat pisahkan betinanya, jadi yang menjaga telur adalah jantan. Jika sudah 3 hari menetas / anak ikannya sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya. Dan berikan anak ikan makan kutu air halus. Setelah besar berikan makan cacing. Dan jangan lupa jika sudah besar pisahkan anak-anak ikan.
E.     Pemeliharan Larva dan Burayak
Telur akan menetas setelah 3 hari saat baru menetas, larva cupang membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya saat ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal kehidupannya, larva cupang sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva tersebut akan oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung udara telah habis. Pada 3 – 4 hari pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air. Populasi larva dibuat padat agar ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil meskipun umurnya sudah tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal sisik dan giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar cupang tua (umur 8 bulan) dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.
F.      Panen
Pada Usia 2 – 3 ikan harus segera dipisahkan untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan. Penggunaan aquarium kecil, bak beton dengan di skat-skat kayu atau bak terpal yang di skat plastik untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan karena sifat ikan yang cenderung ganas.
G.    Pasca Panen
Penggelolaan setelah panen menrupakan proses untuk meningkatkan harga jual ikan.  Pada ikan cupang untuk meningkatkan harga jual yaitu dengan menambahkan tingkat kecerahan ikan dengan cara pemberian beta karotein. Beta karoten biasa terdapat pada wortel, tumbuhan bunga dan cacing sutra. Warna yang cerah dari pemeberian beta karoten akan menghasilkan daya tarik para pembeli dan akan meningkatkan harga jual.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·      Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan aquarium untuk lebih mudah dalam mengamati ikan yang memijah.
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad, yaitu umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang.
·      Pemeliharaan induk. Pemeliharaan induk pemberian pakan dengan menggunakan jentik nyamuk dan cacing sutra dengan pemberian vitamin 2 hari sekali.
·         Pemijahan. Pemijahan dilakukan di aquarium dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·         Pemeliharan telur. Pemeliharaan telur dilakukan dibak pemijahan dan hanya memindahkan induk betina ke bak pemeliharaan induk.
·         Pemeliharan larva dan benih. Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning telur ayam dan pada usia 1 – 3 bulan ikan diberi pakan jentik nyamuk dan cacing sutra.
·   Pemisahan ikan. Pemisahan ikan untuk mencegah terjadinya pertengkaran antar ikan, untuk memisahkannya dengan mesekat wadah dengan triplek atau plastik.
·         Pemanenan. Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik.


2. Ikan Koi (Cyprinus carpio)
Ikan koi di Indonesia merupakan ikan hias favorit dan banyak digemari masyarakat luas karena tubuhnya yang mempesona dan harganya relatif tidak terlalu mahal. Ikan koi sekarang ini masih menjadi salah satu komoditas perdagangan yang cukup baik dalam bidang perikanan. Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang mempunyai kekerabatan yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan nenek moyang ikan koi. Oleh karena itu ikan koi pun dapat dikonsumsi.

Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Kolam semen
3 m x 6 m x 60 cm
4 buah
Untuk pemeliharaan ikan koi
2.
Akuarium
20 cm x 20 cm x 20 cm
2-3 buah
Sebagai tempat pemijahan  penetasan dan pemeliharaan benih ikan koi
3.
Seser
Ukuran 10 x 10 cm
4 buah
Untuk memindahkan ikan koi
4.
Aerator
4 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur Suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan
Induk jantan 18 dan induk betina 12
30 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
Tumbuhan air
-
-
Sebagai pakan alami untuk ikan koi dan substrat pemijahan
3.
Cacing tanah dan cacing darah
-
1,5 kg
Sebagai pakan alami untuk ikan koi
4.
Butiran kering (pelet)
-
1 kg
Pakan untuk burayak dan induk
Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah atau kolam yang baik untuk pemeliharaan ikan koi yaitu kolam dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 3 m dengan kedalaman 25 cm sampai 40 cm. Kolam semen yang baru dapat berpengaruh pada kesehatan ikan (ikan bisa keracunan akibat pH air yang meningkat). Kolam yang baru sebaiknya dilakukan pencucian kolam lalu direndam air yang sudah diberi batang pisang atau PK.
B.     Seleksi Induk
Ikan koi yang sudah mencapai umur 2 tahun biasanya sudah matang. Ciri-ciri calon induk yang sehat dan berkualitas yaitu Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun. Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku. Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo. Gaya berenang tenang dan seimbang. Warna cemerlang dan kontras. Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam. Indukan jantan dan betina telah matang gonad.
C.     Pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam. Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi.
D.    Penetasan telur
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induk dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlalu dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlalu panas telur bisa membusuk.
E.     Perawatan Larva dan Burayak
Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan berupa kuning telur yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan. Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus atau kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm. Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu.
F.      Panen
Seleksi ikan dilihat dari ukuran panjang ikan yaitu ukuran fingerling atau 2-3 cm. Dalam penampungan tersebut akan dikelompokkan ukuran, bentuk tubuh dan warnanya. Setelah itu, ikan-ikan tersebut akan di perbaiki kualtasnya hingga mencapai ukuran pasaran.
G.    Pasca Panen
Dalam tahap ini, bentuk serta warna pada ikan dapat diperbaiki. Kualitas ikan koi dapat dipengaruhi oleh pakan yang diberikan, semakin berpigmen pakannya, maka akan semakin bagus kualitas warna tubuh ikan tersebut. Sehingga sangat perlu jika ikan koi diberikan pakan yang berpigmen seperti, tumbuhan bunga dan cacing sutra yang mengandung beta karoten. Jika ikan koi telah mencapai ukuran 20 cm, maka ikan tersebut sudah bisa dipasarkan.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak .
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·         Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan kolam dengan dua saluran untuk keluar masuk
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan koi yang matang gonad, yaitu umur sudah meraih lebih dari 2 tahun, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya aktif, dan keadaan badan sehat.
·         Pemeliharaan induk. Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.
·         Pemijahan. Pemijahan dilakukan di kolam dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·         Pemeliharan telur. Telur dibiarkan di dalam kolam dan induk dipindahkan dari kolam agar telur tidak dimakan oleh induk.
·         Pemeliharan larva dan benih. Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning telur ayam dan pada usia 1 – 3 bulan ikan diberi pakan jentik nyamuk dan cacing sutra.
·         Penampungan ikan untuk memperbaiki kualitas ikan. Dilakukan dengan pemberian makanan berpigmen serta pengurangan pakan jika ikan terlalu gemuk dan penambahan pakan jika ikan terlalu kurus, kemudian dipasarkan.



3. Ikan Mas Koki (Carrasius auratus)
Ikan mas koki adalah termasuk ikan hias yang unik. Mempunyai bentuk yang indah, seperti warna sirip, ekor, dan gerakan tubuhnya yang gemulai lemah lembut sehingga banyak yang jatuh cinta dengan ikan mas koki. Ikan mas koki mempunyai nilai peluang usaha yang besar. Banyak sekali yang asalnya penghobi ikan mas koki dengan hanya mengkoleksi saja, lalu beralih menjadi pebisnis ikan mas koki sampai menghasilkan omset yang banyak dan menguntungkan.

Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Kolam semen
20 m x 10 m
1 buah
Untuk pemeliharaan ikan mas
2.
Akuarium
50 cm x 50 cm x 40 cm
4 buah
Sebagai tempat  pemijahan
3.
Seser
Ukuran 5 cm x 5 cm
4 buah
Untuk memindahkan ikan mas
4.
Aerator
4 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan
9.
Piring secchi
-
1 buah
Untuk mengukur kekeruhan air

Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan
Induk jantan 10 dan induk betina 10
20 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
Tumbuhan air
Berupa eceng gondok
-
Sebagai tempat ikan mas meletakkan telur
3.
Cacing rambut dan kutu air
-
1 kg
Sebagai pakan alami untuk ikan mas
4.
Butiran kering (pellet)
-
1 kg
Pakan untuk burayak dan induk
5.
Plastik packing
Ukuran 500 ml
200
Packing ikan

Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan mas dapat berupa kolam berbentuk persegi panjang yang memiliki luas 200  atau 500 meter persegi. Sedangkan untuk kolam pemijahan dapat digunakan kolam berukuran luas 18 meter persegi.
B.     Seleksi Induk
Induk yang baik dan siap dipijah memiliki panjang tubuh mencapai 7 cm (minimal) atau sebesar telur bebek dan memiliki umur lebuh dari 7 bulan. Pilih yang bertubuh bagus, dengan ekor yang lebar, sirip yang tegak saat bergerak, kepala kecil dan sisik yang indah atau tidak rontok. Untuk mendapatkan anakan yang berwarna, maka induk harus memiliki tubuh yang polos tapi berbeda antara jantan dan betina, misalnya betina berwarna putih jantan berwarna kuning.
C.     Pemijahan
Akuarium atau kolam yang bersih diberi air lalu diendapkan kira-kira satu hari satu malam, kemudian taruh eceng gondok di dalamnya untuk melekatkan telur.Pilih induk yang telah matang telur lalu dimasukkan dalam kolam pemijahan pada sore hari, biasanya keesokan pagi telur sudah menempel pada eceng gondok. Lalu induk bisa dipindahkan ke kolam penampungan induk untuk kemudian dipijahkan 1 bulan lagi. biarkan telur sampai menetas, jaga agar tidak terkena suhu yang terlalu ekstrim dan jauhkan dari hewan pemangsa yang ada.
D.    Perawatan Larva dan Burayak
Setelah 2 sampai 3 hari maka telur akan menetas, pada hari ke 3 benih ikan sudah dapat di beri makan berupa kutu air yang telah kita saring. Setelah berumur 15 hari, benih mulai bisa diberi makan cacing rambut sebagai tambahan kutu air. Jaga ketinggian air 10 - 15 cm dengan pergantian air satu minggu sekali, air diganti dengan air yang diendapkan lebih dahulu. Gunakan eceng gondok untuk melindungi benih dari sinar matahari yang terik. Pembesaran dilakukan setelah benih berusia 1 bulan. Pada saat pembesaran akan memerlukan banyak sinar matahari, maka eceng gondok dikurangi. Makanan masih berupa cacing rambut, diberikan pagi hari, jika ada sisa sore harinya diangkat.
E.     Panen
Pemanenan ikan mas dapat dipasarkan saat sudah berumur 1 bulan sehingga ikan yang bertubuh bagus diseleksi dan yang masih kurang bagus bisa diperbaiki. Ikan yang akan dipasarkan dimasukkan di plastik berisi air 500 ml.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak .
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·         Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan kolam dengan 2 saluran keluar masuk
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan mas yang matang gonad : Pilih yang bertubuh bagus, dengan ekor yang lebar, sirip yang tegak saat bergerak, kepala kecil dan sisik yang indah atau tidak rontok.
·         Pemeliharaan induk. Pakan diberikan sseperti biasa dalam sehari sesuai dengan banyak ikan yang ada.
·         Pemijahan. Pemijahan dilakukan di kolam dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·         Pemeliharan telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Biarkan telur menetas. Pastikan suhu air tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·         Pemeliharan larva dan benih. Saat berumur 2-3 hari, larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah berumur 15 hari.
·         Pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.



4. Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.

Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
2.
Akuarium
2 m x 2 m x 0,5 m
4 buah
Sebagai tempat  pemijahan, pemeliharaan, dan penetasan larva
3.
Seser
Ukuran 5 cm x 5 cm
3 buah
Untuk memindahkan ikan molly
4.
Aerator
3 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan
Induk jantan 10 dan induk betina 20
30 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
Tumbuhan air
Berupa ganggang air
-
Sebagai tempat ikan molly meletakkan telur
3.
Cacing rambut dan kutu air
-
1 kg
Sebagai pakan alami untuk ikan molly
4.
Butiran kering (pellet)
-
1 kg
Pakan untuk burayak dan induk
5.
Plastik packing
Ukuran 500 ml
200
Packing ikan

Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah untuk pemeliharaan ikan molly dapat menggunakan akuarium yang memanjang.  Suhu air dibutuhkan untuk perkembangan ikan hias yakni seputar 24 hingga 30oC. Sesaat oksigen terlarut di perlukan kian lebih 3 ppm dengan PH seputar 6-7 dan tingkat kecerahan air seputar 30 hingga 60 cm.
B.     Seleksi Induk
Pilih dari sisi indukan memiliki umur masak. Hal semacam ini umumnya bisa dipandang berdasar pada warna merona tampak di bagian kelaminnya. Langkahnya dengan menjadikan satu akan dikawinkan pada suatu wadah sepanjang 1-2 harian.
A.    Pemijahan
Pemijahan ikan molly dilakukan dengan memasukkan ikan jantan 2 ekor dan betina 4 ekor. Masukkan ikan betina terlebih dahulu dan kemudian ikan jantan. Keesokan harinya, telur akan menempel pada tumbuhan.
D.    Perawatan Larva dan Burayak
Larva yang baru menetas masih membawa simpanan makanan dari telur yang masih disimpan selama beberapa hari dan diserap oleh larva. Setelah makanan tersebut habis, ikan akan kelaparan, sehingga perlu diberikan pakan berupa kuning telur rebus, kutu air, atau cacing rambut.
E.     Panen
Ikan molly yang sudah cukup besar dapat dipasarkan. Ikan dipacking dengan dimasukkan ke dalam plastik ukuran 500 ml dengan air didalamnya.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·         Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur suhu, pH, dan kekeruhan air
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan molly yang matang gonad, yaitu pilih yang bertubuh bagus, warna merona tampak di bagian kelaminnya, sehat, dan aktif gerakannya
·         Pemeliharaan induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kepadatan ikan dalam satu liter air. Pakan dapat berupa cacing, kutu air, atau pelet.
·         Pemijahan. Pemijahan dilakukan di kolam dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.
·         Pemeliharan telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Pastikan suhu air tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·         Pemeliharan larva dan benih. Saat masih berupa larva muda, larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah umurnya cukup.
·         Pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.



Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
Ikan ini termasuk dalam kalangan ikan hias air tawar yang memiliki harga yang cukup mahal, hal ini dikarenakan ikan ini memiliki bentuk yang unik dan terkenal dengan corak warna tubuhnya yang beragam.

Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
2.
Akuarium
2 m x 2 m x 0,5 m
4 buah
Sebagai tempat  pemijahan, pemeliharaan, dan penetasan larva
3.
Seser
Ukuran 5 cm x 5 cm
4 buah
Untuk memindahkan ikan guppy
4.
Aerator
4 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan guppy
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan
Induk jantan 10 dan induk betina 20
30 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
Tumbuhan air
Berupa ganggang air
-
Sebagai tempat ikan guppy meletakkan telur
3.
Cacing rambut dan kutu air
-
1 kg
Sebagai pakan alami untuk ikan guppy
4.
Butiran kering (pellet)
-
1 kg
Pakan untuk burayak dan induk
5.
Plastik packing
Ukuran 500 ml
200
Packing ikan

Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah yang digunakan sebaiknya berupa akuarium dan berukuran 1 m x 1 m x 0,5 m atau 2 m x 2 m x 0,5 m. akuarium ini digunakan sebagai tempat pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan burayak.
B.     Seleksi Induk
Indukan yang baik memiliki ciri, yaitu ikan betina guppy, ikan bentuk lebih bulat dengan warna yang cenderung kusam dan tidak memiliki sirip yang menjumbai. Sementara ikan jantan memiliki warna yang kontras dan bercahaya, tubuh lebih langsing dengan sirip menjumbai. Pilihlah guppy dengan corak lebih pekat atau halus dari pada ikan lainnya.



C.     Pemijahan
Indukan siap untuk pemijahan setidaknya usia 4 bulan. Sebelum pemijahan/pembenihan, pejantan dan betina dipisahkan terlebih dahulu. pejantan dan betina ikan guppy ditempatkan dalam wadah yang terpisah. Berbeda dengan proses Perkawinan pada umumnya, pemisahan dilakukan sambil di beri makan yang bermutu tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan banyak sperma untuk pembuahan. Berikan makanan seperti daphnia atau moina sebanyak 2 kali sehari. Hal ini memungkinkan percepatan bila proses pemijahan berlansung. Masukkan induk betina pertama di pagi hari. Kemudian pada sore hari bisa menempatkan induk jantan. Pada pemijahan, tidak semua ikan bertelur pada hari yang sama. Biasanya proses pemijahan dibiarkan berlanjut selama 4-7 hari. Induk betina segera dipisahkan dari dalam wadah penetasan.
D.    Perawatan Larva dan Burayak
Untuk ikan yang baru menetas tidak perlu di berikan makan tambahan terlebih dahulu karena masih terdat sisa makan yang masih menempel di perutnya selama kurang lebih 3-5 hari. Setelah itu, benih dapat diberikan makanan tambahan berupa Artemia ikan (udang-organisme) atau kutu air (Daphnia dan moina) yang telah disaring. Setelah lebih dari 20 hari, dapat di beri kuning telur rebus dan cacing sutra.
E.   Panen
Ikan yang sudah berumur 20 hari sudah bisa dipasarkan. Yang dipasarkan hanya yang jantan karena memiliki sirip yang lebar dan warna yang menarik. Ikan yang sudah dipanen, dimasukkan ke dalam plastik packing ukuran 500 ml dengan berisi air.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·         Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur suhu, pH, dan kekeruhan air, serta tambahkan tanaman air tempat melekatnya telur.
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan guppy yang matang gonad, yaitu ikan betina guppy, ikan bentuk lebih bulat dengan warna yang cenderung kusam dan tidak memiliki sirip yang menjumbai. Sementara ikan jantan memiliki warna yang kontras dan bercahaya, tubuh lebih langsing dengan sirip menjumbai. Pilihlah guppy dengan corak lebih pekat atau halus dari pada ikan lainnya.
·         Pemeliharaan induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kepadatan ikan dalam satu liter air. Pakan dapat berupa cacing, kutu air, atau pelet.
·         Pemijahan. Pemijahan dilakukan di akuarium dengan waktu 4-7 hari. tetap berikan pakan berupa cacing dan kutu air.
·         Pemeliharan telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Pastikan suhu air tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·         Pemeliharan larva dan benih.  Saat berumur 3-5 hari, larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah umurnya 20 hari.
·         Pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.


5. Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
Ikan platy ini bercirikan dengan bentuk fisik yang kecil dengan warna dasar hitam dan campuran corak warna kuning, ikan ini pada umumnya hanya bisa tumbuh sebesar 6 cm. Ikan ini merupakan salah satu ikan favorit dalam kalangan para penghobi ikan hias khususnya ikan hias air tawar.

Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
2.
Akuarium
0,5 m x 1 m x 50 cm
4 buah
Sebagai tempat  pemijahan, pemeliharaan, dan penetasan larva
3.
Seser
Ukuran 5 cm x 5 cm
4 buah
Untuk memindahkan ikan platy
4.
Aerator
4 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan platy
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan
Induk jantan 10 dan induk betina 20
30 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
Tumbuhan air
Berupa ganggang air
-
Sebagai tempat ikan platy meletakkan telur
3.
Cacing rambut dan kutu air
-
1 kg
Sebagai pakan alami untuk ikan platy
4.
Butiran kering (pellet)
-
1 kg
Pakan untuk burayak dan induk
5.
Plastik packing
Ukuran 500 ml
200
Packing ikan

Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah yang digunakan berupa akuarium berukuran 0,5 m x 1 m x 50 cm. pastikan air yang digunakan memiliki kadar oksigen, kadar pH, serta suhu air sesuai dengan keperluan ikan tersebut. Akuarium tersebut digunakan untuk pemijahan, pemeliharaan, serta perawatan larva.

B.     Seleksi Induk
Indukan platy yang akan dipijah akan berpengaruh pada kualitas anakan yang dihasilkan sehingga penting untuk memilih indukan yang baik. Indukan yang sudah matang gonad yaitu ikan platy jantan bisanya memiliki bentuk tubuh sedikit lebih ramping dan juga perut yang normal dan biasanya ikan platy jantan sedikit lebih agresif pada saat makan dan lincah di bandingkan dengan ikan platy betina, sedangkan ikan platy betina memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dan memiliki bentuk perut yang buncit.
C.     Pemijahan
Pada tahap pemijahan ikan platy ini harus di lakukan di kolam khusus yang jauh dari kebisingan agar proses pemijahan berjalan dengan lancar, pada kolam pemijahan pastikan anda menyiapakan tumbuhan air di dalamnya sebagai tempat anakan atau bibit ikan platy nantinya bersembunyi. Kemudian setelah semuanya telah siap masukkan ikan jantan dan betina di dalam kolam pemijahan. Biasanya  tahap pemijahan berlangsung sekitar 1 hari bisa kurang bisa lebih tergantung dengan suasana sekitar dan juga suasana di dalam kolam pemijahan maka dari itu agar proses pemijahan berlangsung cepat pastikan kolam tempat pemijahan memiliki air yang selalu bersih dan seperti seperti yang saya utarakan di atas jauh dari kebisisingan. Setelah proses pemijahan selesai angkat indukan jantan dari dalam kolam pemijahan dan di dalam kolam hanya tersisa indukan betina saja, pada tahap ini kita hanya tinggal menunggu ikan platy betyna melahorkan bisanya kita hanya menunggu sekitar 4-5 jam agar ikan platy betina melahirkan setelah bibit atau anakan ikan plati tampak di sekitar kolam angkat ikan platy betina dari dalam kolam.
D.    Perawatan Larva dan BurayakSetelah ikan platy lahir kita sudah dapat memberi ikan ini makanan berupa kuning telur, jentik nyamuk, atau kutu air namun jangan terlalu banyak dan secukupnya saja agar tidak menggangu suasana di dalam kolam tempat bibit ikan platy, lakukan hal tersebut secara teratur setiap harinya agar ikan platy tumbuh sehat dan besar. Ketika ikan platy sudah mulai tumbuh besar ikan dapat memindahkan ikan ini ke kolam yang lebih besar agar suasana kolam lebih leluasa dan tidak sesak.
E.     Panen
Biasanya masa panen ikan platy setelah ikan platy berumur 2 bulan bisa juga lebih tergantung permintaan pasar , dalam waktu tersebut anda tentunya akan meraup untung dengan beternak ikan kecil dan cantik ini. Ikan yang dipanen kemudian di packing ke dalam plastik ukuran 500 ml berisi air.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·         Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur suhu, pH, dan kekeruhan air, serta tambahkan tanaman air tempat melekatnya telur.
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan platy yang matang gonad, yaitu ikan platy jantan bisanya memiliki bentuk tubuh sedikit lebih ramping dan juga perut yang normal dan biasanya ikan platy jantan sedikit lebih agresif pada saat makan dan lincah di bandingkan dengan ikan platy betina, sedangkan ikan platy betina memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dan memiliki bentuk perut yang buncit.
·         Pemeliharaan induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kepadatan ikan dalam satu liter air. Pakan dapat berupa cacing, kutu air, atau pelet.
·         Pemijahan. Pemijahan dilakukan di akuarium dengan waktu 4-7 hari. tetap berikan pakan berupa cacing dan kutu air.
·         Pemeliharan telur. Induk kemudian dipindahkan ke kolam perawatan induk. Pastikan suhu air tidak terlalu panas dan terlalu dingin, serta jauhkan dari hewan pemangsa
·         Pemeliharan larva dan benih. Saat berumur 3-5 hari, larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah umurnya 20 hari.
·         Pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik. Lalu ikan siap dijual.



6. Ikan Arwana (Scleropages Formosus)
Ikan Arwana merupakan salah satu spesies ikan hias air tawar yang sangat digemari kalangan tertentu. Ikan ini juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa dimana naga versi Cina dianggap sebagai simbol kekuatan alam, khususnya angin topan. Pada umumnya makhluk ini dianggap memiliki sifat yang baik selama ia selalu dihormati. Sedangkan naga dalam budaya Kalimantan, khususnya suku Dayak dan suku Banjar dianggap sebagai simbol alam bawah. Dengan ketahanan fisik yang kuat, harga yang mahal dan pecinta arwana yang ada dimana-mana menjadikan arwana menjadi ikan legenda. Arwana merupakan salah satu ikan yang sulit dibudidayakan, karena ikan ini mudah stres dan suka memberontak saat akan diganti airnya. Namun, keindahan warna pada sisiknya serta keindahan tubuhnya itu membuat harga ikan ini mahal.



Alat dan Bahan
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Alat
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Kolam dengan tanah
8 m x 5 m x 1,5 m
4 buah
Sebagai tempat  pemeliharaan induk
2.
Akuarium
2 m x 2 m x 2 m dan 45 cm x 45 cm x 90 cm
5 buah
Sebagai tempat pemijahan dan perawatan larva dan burayak serta inkubasi
3.
Seser
Ukuran 30 cm x 30 cm
4 buah
Untuk memindahkan ikan arwana
4.
Aerator
4 buah
Untuk penyuplai oksigen
5.
DO meter
Digital
1 buah
Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
6.
pH meter
Digital
1 buah
Mengukur kadar pH air
7.
Termometer
2 buah
Mengukur suhu air
8.
Ember
Diameter 20 cm, tinggi 20 cm
2 buah
Wadah untuk memindahkan ikan arwana

Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Fungsi
1.
Ikan
Induk jantan 2 dan induk betina 2
4 ekor
Ikan Berkembangbiakan
2.
ikan, udang udang segar, daging ikan segar, serangga, dan kodok
Beberapa diantaranya harus hidup
1 kg
Sebagai pakan ikan arwana
3.
Bius
-
sesuai kebutuhan
Untuk melemahkan ikan arwana saat ingin dipindahkan
4.
Plastik packing
Ukuran 3 liter
100
Packing ikan

Teknik Budidaya
A.    Wadah
Wadah yang digunakan berupa kolam dan akuarium. Untuk kolamnya, ukurannya cukup besar yaitu 10 m x 10 m x 1,5 m dan untuk akuariumnya, harus berukuran 3 kali dari ikannya yaitu 2 m x 2 m x 2 m. Kolamnya harus berdasar tanah lempung dan air nya harus memiliki kadar pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29oC.
B.     Seleksi Induk
Ciri-ciri indukan ikan arwana yang matang gonad yaitu terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Indukan yang baik, yaitu ikan arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok dan indah.
C.     Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lawan jenis. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan). Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh saling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telur di mulutnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Telur kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
D.    Perawatan Larva dan Burayak
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor. Teknik Pembenihan Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45 cm x 45cm x 90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil. Setelah kuning telur di perut larva, tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana. Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya. Setelah larva siap dipasarkan sebaiknya ikan arwana dipisahkan dan dimasukkan ke dalam kolam atau akuarium dengan satu wadah berisi 6 ekor arwana untuk mencegah ikan bertengkar (Jika ingin memindahkan arwana dalam jarak jauh, sebaiknya ikan dibius agar tidak banyak bergerak selama dipindahkan). Ikan yang sudah cukup besar, dapat diberikan pakan hidup berupa, ikan, udang, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga, dan kodok.
E.      Panen
Saat ikan telah mencapai umur 6-7 bulan dengan ukuran 20-25 cm sudah bisa dipasarkan. Namun saat dipasarkan, sebaiknya ikan tetap berada di dalam akuarium dan tidak dimasukkan di plastik. Jika ingin dibeli saja baru dibius dan dimasukkan ke dalam plastik yang berisi air, pastikan bahwa ikan terendam di dalam air agar ikan tidak menjadi kembung.
Proses Pemeliharaan dan Pemasaran
·         Persiapan wadah pemeliharaan ikan. Membuat wadah (akuarium) yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah (akuarium) dan bak.
·         Persiapan pakan dan induk ikan. Persiapan induk ikan jantan dan betina untuk budidaya dan pakan alami sebagai pakan indukan dan anakan yang akan dipelihara.
·         Mempersiapkan wadah pemijahan. Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan akuarium dan atur suhu, pH, dan kekeruhan air.
·         Seleksi induk. Ciri-ciri ikan arwana yang matang gonad, yaitu umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm. Indukan yang baik, yaitu ikan arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok dan indah.
·         Pemeliharaan induk. Diberikan pakan yang cukup sesuai kebutuhan ikan. Pakan dapat berupa, ikan, udang udang segar, daging ikan segar, serangga, dan kodok
·         Pemijahan. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember.
·         Pemeliharan telur. Induk jantan yang menjaga telur itu di mulutnya hingga telur menetas dan menjadi larva. Namun, jika tidak ingin menunggu, sebaiknya setelah 1 bulan, bisa larva bisa dikeluarkan dari mulut induk jantan.
·         Pemeliharan larva dan benih.  Saat berumur 3-5 hari, larva tidak perlu diberi makan karena masih menyimpan kuning telur di perutnya. Diberi makan kutu air yang sudah disaring dan juga diberi makan cacing rambut setelah umurnya 20 hari.


·         Pemanenan. Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastik berukuran besar, sesuai ukuran ikan arwana. Tetapi sebelum ikan dimasukkan ke dalam plastik, bius ikan terlebih dahulu agar ikan tidak bergerak saat di dalam air. Pastikan ikan terendam di dalam air.

Sekian informasi yang dapat saya bagikan. Mohon maaf bila ada kesalahan, TERIMA KASIH.









sumber gambar:
goldenwestindo.com
ikancupangku.com
duniaq.com
bisapinter.com
ikan-molly.blogspot.com
dictio.id
intisari.grid.id
referensi:
https://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang/
https://fedra21.wordpress.com/2010/12/03/wadah-peralatan-budidaya-ikan-hias/
https://alamtani.com/budidaya-ikan-koi/
https://www.duniaq.com/mau-budidaya-ikan-mas-koki-ini-langkah-langkahnya/
http://deedzarinthebest.blogspot.com/2016/01/pedoman-budidaya-ikan-molly-secara.html
https://alamtani.com/budidaya-ikan-guppy/
https://www.infoikan.com/2017/02/budidaya-ikan-platy-koral-plati-bagi.html
https://www.pontianakpost.co.id/budidaya-ikan-arwana-schleropages-formosus
Disqus Comments